17 September 2009

GEMPOL RAWA (situ gempol)




Karawang Barat,gempol motor (nurdin) – Situ Gempol itulah nama situ yang berada di Kampung Gempol, Desa Tanjung Pura, Kec. Karawang Barat ini. Situ yang belum diketahui banyak orang luar dan belum menjadi tempat wisata layaknya situ-situ lainnya.
Menurut keterangan peternak ikan setempat (Bp Daud ruhyat), situ ini dulunya memiliki luas sekitar 5 hektare, namun seiring waktu luasnya sudah kini sudah berkurang karena terdesak pemukiman warga.
Situ ini menjadi tempat hidupnya aneka ikan tawar seperti lele, mujair dkk. Potensi inilah yang kemudian menjadi daya tarik bagi khususnya warga setempat untuk menjaring atau pun memancing ikan di situ ini. Menurut keterangan warga, ikan yang hidup bebas di situ ini umumnya adalah hasil penebaran benih atau bibit ikan oleh beberapa pejabat ataupun caleg dimasa-masa kampanye dulu.
Selain ikan yang hidup bebas, di situ yang letaknya tidak jauh dari aliran Sungai Citarum ini, terdapat juga tiga tambak ikan milik warga setempat yang mengapung dipermukaan situ. Rata-rata warga yang bertambak di situ ini memilih ikan lele dibanding ikan lainnya, selain cepat dipanen juga karena ikan lele dinilai memiliki daya tahan yang lebih kuat.
Menurut Sayadih, warga yang tinggal ditepian situ, dulu sekitar tahun 1960-an situ ini selalu ramai dijadikan menjadi tempat petemuan para nelayan ataupun peternak ikan terutama dari pesisir pantai di Karawang. Pertemuan ini terutama terjadi pada waktu diadakaanya pesta rawa atau situ, seperti halnya pesta nelayan di pesisir pantai atau muara. Namun, budaya tersebut seiring waktu sudah ditinggalkan dan sejak tahun 80-an hingga kini malah sama sekali tidak pernah dilaksanakan lagi.
Beberapa waktu lalu, menurut keterangan warga yang saya temui di lokasi, situ ini sempat menimbulkan polemik antara warga dan Pemkab Karawang. Polemik itu timbul akibat adanya rencana dari Pemkab Karawang yang akan membangun situ ini menjadi tempat wisata layaknya Situ Buled di Purwakarta. Warga terutama yang terancam tergusur lahan tempat tinggalnya sempat mengeluhkan rencana tersebut, karena mereka sudah bertahun-tahun tinggal di sekitar situ. Apalagi, situ ini memang menjadi tumpuan hidup banyak warga setempat baik yang beternak, memancing, ataupun membuat pupuk organik dari pohon yang hidup di sekitar situ.
Saya yang berkunjung ke situ ini pada sore hari bisa merasakan keindahan situ ini terutama dari kealamiannya. Karena, memang belum banyak dikunjungi wisatawan. Dari tambak-tambak yang mengapung, para pemancing ditepian yang jumlahnya belum banyak, para penjaring ikan yang sekedar untuk makan dengan menggunakan getek (sejenis perahu). Dan tentunya kebersihannya yang masih terjaga terutama dari sampah plastik yang umumnya berserakan ditempat-tempat wisata alam lainnya yang sudah populer. (asep.nurdin)

1 komentar:

  1. ting nung!
    ting nung!

    wahahahaha....
    ketauan yaahh....^___^

    lanjutkan kang...!

    [dapita]

    BalasHapus